Gambar Rumah tradisional suku Basemah
Salam Sipil! Sipil! Sipil! Hai
calon Engineer, tahukah kamu? Gempa pada umumnya datang ke daerah pegunungan
atau di tempat tertentu di dunia ini. Hal ini terjadi karena pergerakan lempeng
bumi atau efek dari ledakan gunung. Pada saat ini, manusia sudah bisa membangun
gedung yang memiliki ketahanan terhadap gempa. Dengan teknologi modern, semua
masalah bisa dihadapi secara efektif.
Di Sumatera Selatan, ada
rumah-rumah tradisional Suku Besemah yang memiliki ketahanan terhadap gempa.
Rumah-rumah ini telah berdiri selama lebih dari 400 tahun yang lalu. Pemikiran
terhadap konstruksi yang unik dari orang-orang di masa lalu untuk membuatnya
mampu bertahan terhadap gempa. Hal inilah yang memotivasi kami untuk melakukan
penelitian pada rumah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan pengetahuan tentang konstruksi tahan gempa yang ditemukan di
bangunan tradisional dari Suku Besemah.
Rumah Besemah ini secara memenuhi
semua prinsip rumah kayu tahan gempa yang ada pada saat ini. Penelitian ini
bisa menjadi referensi untuk siswa dalam menciptakan sebuah bangunan arsitektur
yang inovatif, dan juga memperkenalkan budaya Besemah untuk masyarakat umum. Penelitian
ini merupakan penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deduktif Rasionalistik
dan Deskriptif.
Nah selain itu guys, Suku Besemah
diprediksi telah mendiami daerah Pagar Alam sejak abad 6 masehi. Selain situs
megalitikum, salah satu kebudayaan peninggalan nenek moyang yang masih terjaga
hingga kini adalah Rumah Tradisional Besemah atau Ghumah Baghi. Rumah
tradisional dengan konstruksi yang sederhana ini mampu bertahan terhadap gempa
yang sering terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Dempo. Namun terbukti
Rumah Besemah ini mampu bertahan hingga ratusan tahun.
Berdasarkan SNI 03-1726-2002, Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum tahun
2006, ada 3 prinsip dalam pembangunan rumah kayu tahan gempa yaitu: (1) Denah
yang sederhana dan simetris, (2) Bahan bangunan harus seringan mungkin, (3)
Sistem konstruksi yang memadai dalam mengurangi resiko gempa.
Ada lagi nih guys, Rumah kayu
memang cenderung memiliki bahan bangunan yang ringan, namun bila tidak
memperhatikan prinsipnya bisa jadi terjadi kesalahan konstruksi terutama dalam
hal pemilihan bahan bangunan. Sebagai contoh, jika kita menggunakan atap
genteng dan menggunakan kayu-kayu berat pada kuda-kuda atap, maka saat terjadi
gempa struktur bagian bawah akan mengalami kerusakan karena struktur atas yang
terlalu berat. Tapi hal ini tidak terjadi pada rumah Suku Besemah, mereka telah
memiliki pemahaman terhadap beban bahan bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
· H Frick, 1999. Ilmu
Konstruksi Bangunan Jilid 1dan 2, Kanisius, Yogyakarta, 1999.
· Departemen Pekerjaan Umum.
2006. PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPA. Studio Penataan
Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya 2006. Jakarta.
· Boen, Teddy. 2009. Manual Bangunan
Tahan Gempa. World Seismic Safety Initiative. Jakarta.
· Allen, Edward., 1998, Dasar – Dasar
Konstruksi Bangunan, Erlangga . Jakarta.
· Ir. Soemono 1993. Ilmu Gaya:
Bangunan-Bangunan Statis Tak Tertentu. Djambatan.
· Sunggono, Ir., 1995, Buku Teknik
Sipil, Nova Bandung.
· Abdullah , Mikrajuddin, 2007, Fisika
Dasar 1, ITB, Bandung.
· Prasetya Tiar, 2006, Gempa Bumi
Ciri dan Cara Menanggulanginya, Gita Nagari, Yogyakarta.
· Anantasa, Yuda. 2008. GEMPA BUMI
DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA, Sidoarjo.
· Tjondro ,Johannes Adhijoso. 2014. Perkembangan
dan Prospek Rekayasa Struktur Kayu di Indonesia. Universitas Kristen Petra.
· Ari Siswanto .1998. Kearifan Lokal
Sumatera Selatan. Palembang.
· Proto Malayan. 2012. Suku Pasemah
(Besemah). Dalam http://protomalayans.blogspot.com/2012/07/suku-pasemah-besemah.html
· Ahmad Yanuana Samantho. 2013. BUDAYA
MEGALITIKUM DI INDONESIA . https://ahmadsamantho.wordpress.com/2013/01/04/budaya-megalitikum-di-indonesia/
Website Universitas Gunadarma :
Website Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma :
NAMA :
YUSSANDA CHRISTRIA ADITAMA
NPM :
17315363
KELAS :
4TA05
MATA KULIAH : REKAYASA GEMPA
DOSEN PENGAJAR : I KADEK BAGUS WIDANA PUTRA, ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019