·
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sebuah
hasil penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian
atas dasar pemikiran ini manusia menggunaknnya sebagai pedoman, petunjuk,
arahan dalam kehidupannya. Pandangan juga dapat diartikan sebagai pertimbangan,
pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk
hidup di dunia.
·
Macam-macam Sumber Pandangan Hidup
Pandangan
hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a. Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b. Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang
terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
·
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan
ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan olehDestutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang
ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu. Secara umum bisa diartikan sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
·
Macam-macam Ideologi yang ada
1. Komunisme
Komunisme adalah paham yang
mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham
komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebut Penganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah
dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah
satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Negara yang masih
menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
2. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan
berpikir bagi para individu.
Liberalisme menghendaki adanya,
pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi
(private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu Negara penganut Liberalisme
yaitu : Amerika Serikat, Argentina, YUnani, Rusia, Zimbawe, Australia,
Jerman, Spanyol, Swedia dll.
3. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah
suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk
meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang,
yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di
Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam
Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang
dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat.
Ia menyerang para psiokrat yang
menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi.
Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money,
modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena
uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila
diinvestasikan.
Adam Smith memandang bahwa ada
sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka
pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah.
Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan
oleh rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
4. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham
politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme
diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang
berarti seikat tangkai-tangkai kayu.
Ikatan kayu ini lalu tengahnya
ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi.
Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang
menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman.
5. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah
paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang
produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke
beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem
ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19.
Dalam bahasa Inggris, istilah
ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827.
Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada
tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam
l'Encyclopédie Nouvelle.
Penggunaan istilah sosialisme
sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai
kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan
kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan
prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan
sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan
Venezuela.
6. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham
yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya
adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan,
oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor
ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan,
tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang
superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah
publik maupun privat).
7. Konservatisme
Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya,
antara lain :
1.
Inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada,
mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun
kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi
oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau.
2.
Filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak
selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan berlangsung tahap
demi tahap, tanpa menggoncang struktur social politik dalam negara atau masyarakat
yang bersangkutan.
3.
Landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh
karena itu perlu pola-pola pengendalian melalui peraturan yang ketat.
4.
System pemerintahan (boleh) : demokrasi, otoriter.
8. Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata
dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Pancasila adalah IDEOLOGI Negara Indonesia.
9.
Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk
rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari dua kata : demos yang
berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan
rakyat.
Sebenarnya pemikiran untuk
melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman dahulu. Di beberapa
kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, seperti di Athena
dan Sparta.
Hal ini pernah diungkapkan
Plato, bahwa sumber kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat.
dalam suatu kesempatan Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan
berkata,“ada tiga mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau
rakyat memagang sendiri kendali urusannya.”
1.
Inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi. Negara Penganutnya adalah Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia, Selandia Baru, Israel, dan Venezuela.
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi. Negara Penganutnya adalah Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia, Selandia Baru, Israel, dan Venezuela.
10.
Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas
tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi
Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat
dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni
Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih
dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
11.
Pengertian Cita-cita
Cita-cita menurut definisi
adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada
orang hidup
tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
– Manusia itu sendiri,
– Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
– Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang
mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
– Faktor yang menguntungkan,
dan
– Faktor yang menghambat.
– Faktor yang menghambat.
12.
Contoh-contoh Cita-cita
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu adalah :
1. Kelangsungan hidup
2. Keamanan
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. Diakui lingkungan
5. Perwujudan cita-cita
13.
Pengertian Kebajikan
Pengertian Kebajikan adalah merupakan suatu
tindakan, perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik / baik atau dalam kondisi
ideal merupakan perilaku yg telah dapat mengikuti tuntunan watak sejati secara
alami. Dari ayat2 suci diatas dapat diambil kesimpulan, pengertian Kebajikan yg
bercahaya itu karena hanya pada yg ber Kebajikan, Tian akan berkenan
melindungi, melimpahkan berkah rahmatNya (maka digambarkan sbg Kebajikan yg
Bercahaya). Ada pula pendapat yg lain, dikatakan bercahaya karena ketika
seseorg melakukan kebajikan tanpa pamrih berdasarkan panggilan watak sejatinya,
aura org tsb akan berubah menjadi terang / berkilau. Kebajikan atau kebaikan
pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh,
terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi,
memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang
pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan
manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya
sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois,
yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu
kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
a.
Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
b.
Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial,
c. Manusia
hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai
anggota masyarakat
14.
Faktor-faktor yang Menentukan
Tingkah Laku Seseorang
A. Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1) Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.
2) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.
4) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
5) Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan.
6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya
B. Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
15.
Pengertian Usaha atau
Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk
mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk
hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat
hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila
seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua
ketentuan akademik.
Kerja
keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga
keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada
jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya
daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat
dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak
mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan,
bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan
manusia yang mengaturnya.
16.
Pengertian Kepercayaan dan
Keyakinan
Keyakinan adalah
suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan
menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu
sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata
bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini
bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
17.
Aliran-aliran dalam Filsafat
1. Rasionalisme
·
Muncul pada abad 17
·
Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat
dipercaya adalah rasio atau akal (Harun Hadiwijono, 1980)
·
Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu
penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum
untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus
·
Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah
Rene Descartes, Blaise Pascal, Baruch Spinoza.
·
Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes
yang disebut juga bapak filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer
dari Descartes adalah cogito ergo sum, yang artinya aku berpikir
maka aku ada.
2. Empirisme
·
Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad
17.
·
Empirisme berpendapat bahwa empiri atau
pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengetahuan lahiriah maupun
batiniah.
·
Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran
yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk
diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum
·
Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes,
John Locke dan David Hume.
·
Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal
dari semua pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat
harus diarahkan kepada fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari
sebab-sebab terjadinya sebuah realitas.
3. Idealisme
·
Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh
Leibniz, seorang filosof Jerman pada pertengahan abad 17.
·
Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran
Plato.
·
Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat
spiritual/psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
·
Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm
Friedrech Hegel (1770-1831).
·
Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di
dalam alam, agar dapat sadar akan dirinya sendiri.
·
Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode
yang mengusahakan kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa,
antitesa dan sintesa
4. Positivisme
·
Mazhab ini berkembang pada abad 19.
·
Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari
apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya
metafisik ditolak.
·
Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa
keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada
pengalaman-pengalaman objektif, sedangkan empirisme masih menerima pengalaman
yang subjektif.
·
Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John
Stuart Mill dan Herbert Spencer.
·
August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia,
baik sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman,
yaitu: zaman teologis, zaman metafisis dan zaman positif.
5. Pragmatisme
·
Mazhab ini muncul pada awal abad 20.
·
Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang
membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara
praktis.
·
Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme
bersedia menerima segala sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis.
·
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John
Dewey.
·
John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah
memberikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh
karena itu filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis
yang tidak ada faedahnya.
6. Eksistensialisme
·
Eksistensialisme berkembang pada abad 20.
·
Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala
dengan berpangkal kepada eksistensi.
·
Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada
manusia dalam dunia berbeda dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada
dengan tidak sadar tanpa hubungan. Sedangkan manusia berada di dunia justru
berhubungan dengan sesama manusia dan berhubungan dengan benda-benda.
·
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean
Paul Sartre, Karl Jaspers dan Gabriel Marcel.
·
Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme
adalah Soren Kierkegaard.
·
Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat
dari dua sudut pandang, yaituada yang hidup dan berada bagi dirinya
sendiri (etre pour-soi) dan kedua, sebagai ada yang identik dengan dirinya,
tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre en-soi)
18.
Langkah-langkah Pandangan
Hidup yang Baik
Mengenal
Sebelum seseorang meyakini
sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal
merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di karenakan dengan
mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut
cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
Mengerti
Tidak cukup hanya dengan
mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti
sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai
lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus
mengerti.
Menghayati
Setelah kita mengenal dan
mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan
menghayati kita dapat lebih jauh mengerti.
Meyakini
Langkah selanjutnya adalah
meyakini. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal,
mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang
teguh pada cara pandang yang kita yakini.
Mengabdi
Langkah terakhir untuk
berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi merupakan suatu
usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita
yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu
dengan hal yang kita yakini tersebut.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar