Sabtu, 21 Mei 2016

MANUSIA DAN HARAPAN



1.  Pengertian Harapan
       Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.
          Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
          Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.



2.  Persamaan Harapan dan Cita-cita
          Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Dapat saya simpulkan persamaan harapan dan cita-cita itu keduanya menyangkut masa depan dan belum terwujud. dimana harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi, dan cita-cita adalah impian yang disertai dengan tindakan.



3.  Contoh Harapan
1.     Seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai Ujian dengan nilai yang baik.
2.    Seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya.
3.    Seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi lingkungan dan bangsanya.
4.    Seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi (Amin).



4.  Pengertian Doa
Menurut saya Doa adalah kegiatan dimana seseorang berkomunikasi kepada Tuhan untuk mengucapkan syukur atas anugrah dalam hidupnya, dan juga sarana untuk memohon atau meminta pertolongan kepada Tuhan. Doa dilakukan dengan dua cara yaitu doa individu/sendiri atau syafaat/bersama-sama dengan banyak orang.



5.  Macam-macam Doa
Yang saya ketahui sebagai orang kristen macam macam doa yg dilakukan setiap harinya adalah :
1.     Doa pagi, dilakukan pada pagi hari atau setelah bangun tidur untuk mengawali segala aktivitas pada hari itu.
2.    Doa menjelang makan, dilakukan setiap sebelum makan pagi, siang dan malam.
3.    Doa  menjelang tidur, dilakukan pada malam hari sebelum tidur.



6.  Contoh Doa
Misalnya doa sebelum makan adalah doa yang dilakukan untuk mendoakan makanan yang akan dimakan agar makanan itu jauh dari segala hal negatif dan baik dikonsumsi untuk tubuh, doa sebelum makan juga berisi ucapan syukur kita atas kebaikan Tuhan dalam mencukupi segala kebutuhan kita.



7.  Pengertian Kepercayaan
Percaya adalah :
1.     Mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata.
2.    Menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada.
3.    Menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dan sebagainya).
4.    Yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dan sebagainya).

Kepercayaan adalah :
1.     Anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata.
2.    Sesuatu yang dipercayai.
3.    Harapan dan keyakinan (akan kejujuran, kebaikan, dan sebagainya).
4.    Orang yang dipercaya (diserahi sesuatu dan sebagainya).
5.    Sebutan bagi sistem religi di Indonesia yang tidak termasuk salah satu dari kelima agama yang resmi.




8.  Teori-teori Kebenaran
Menurut Filsafat :
1.     Teori Corespondence, menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
2.    Teori Consistency, Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.

3.    Teori Pragmatisme, Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.

4.    Kebenaran Religius, Kebenaran tak cukup hanya diukur dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.




9.  Usaha-usaha Manusia untuk Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhan
1.     Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.    Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.    Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4.    Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.    Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.





SUMBER :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar