1. Pengertian Penderitaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia penderitaan adalah keadaan
yang menyedihkan yang harus ditanggung. Penderitaan termasuk realitas Dunia dan
Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan
seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Tuhan telah menciptakan manusia
dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu
dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi
manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan
dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah
ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih
besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian
dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya.
Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan
umatnya.
2. Contoh-contoh Penderitaan.
v Penderitaan Sebuah Fenomena Universal.
Penderitaan, memang tak hanya
terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal
yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah
atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain
itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal.
Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu.
Ini berarti bahwa penderitaan
tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan
hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan
penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon
telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan
kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga
lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih
menuruti nafsu dan bujukan syaitan.
v Penderitaan Sebagai Anak Penguasaan.
Diatas telah dikemukakan bahwa
banyak faktor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan
bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan,
penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak
jarang justru penderitaan datang atau disebabkan oleh unsur manusia itu
sendiri. Banyak faktor bukti menunjukkan bahwa faktor yang telah disebut di
atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia.
Manusia sebagai faktor utama
penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia
yang satu tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia lainnya. Ini semua sulit
terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan,
dan jarang sebagai anak kebebasan.
3.
Pengertian Siksaan.
Siksaan merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati seseorang. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan
juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
4. Pengertian Phobia.
Phobia adalah rasa ketakutan yang
berlebihan terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang ditandai dengan
keinginan untuk manjauhi sesuatu yang ditakuti. Bedanya dengan rasa takut biasa
adalah, hal yang ditakuti sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagain besar
orang. Phobia terjadi karena adanya faktor
biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme
di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang tidak normal di struktur otak.
5. Jenis-jenis siksaan yang
bersifat psikis
Siksaan yang bersifat psikis, yaitu :
v Kebimbangan.
Kebimbangan dialami seseorang
bila ia pada suatu saat tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil.
Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia
akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
v Kesepian.
Kesepian yang dialami oleh
seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia
berada dalam lingkungan yang ramai. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu
cepat diatasi. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan yang dapat diajak
komunikasi untuk mengalahkan rasa kesepiannya. Selain mencari kawan, seseorang
juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan. Khususnya yang bersifat fisik,
sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
v Ketakutan.
Ketakutan merupakan bentuk lain
yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
6. Penyebab Seseorang Ketakutan.
Pada saat ketakutan, seseorang
bisa gemetar dan gugup. Susunan kata-katanya menjadi kacau balau. Sering
salah-salah ucap. Kadang bulu kuduk merinding. Tidak berani melihat objek yang
membuat takut. Terduduk gemetar dan diam. Tidak berani saling menatap mata.
Kadang juga kabur menjauh dari hal yang menakutkan.
Ekspresi takut sangat kentara.
Sekurang-kurangnya orang akan menunjukkan kegelisahan. Begitu kuatnya dorongan
fisiologis dari rasa takut sehingga orang banyak memberikan perhatian terhadap
emosi ini. Hal-hal yang dapat
menyebabkan seseorang menjadi ketakutan yakni :
v Claustrophobia dan Agoraphobia.
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
Sedangkan agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
v Gamang.
Merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
v Kegelapan.
Takut apabila berada di tempat gelap.
v Kesakitan.
Ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
v Kegagalan.
Ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa
apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Ada empat
kategori takut yang berbeda, yakni :
1.
Takut pada kejadian interpersonal. Misalnya takut
dikritik, ditolak, berkonflik, dan diserang orang lain.
2.
Takut karena permasalahan eksistensial. Misalnya
takut pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
3.
Takut pada binatang. Misalnya takut pada binatang
buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptil, seperti
ular.
4.
Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya
takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut
melakukan perjalanan sendirian.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar