Sabtu, 09 April 2016

MANUSIA DAN PENDERITAAN 2


1.    Pengertian Kekalutan Mental.

Merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tidak waras lagi atau gila.
Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moral dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.



2.    Gejala-Gejala Seseorang Mengalami Kekalutan Mental.

·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
·         Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu dan mudah marah.



3.    Tahap-Tahap Gangguan Kejiwaan.

1.     Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.    Usaha mempertahankan diri, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah. Pada orang yang tidak menderita kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan masalahnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3.    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.



4.   Sebab-Sebab Seseorang Mengalami Kekalutan Mental.
1)    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2)   Terjadinya konflik sosial budaya.
3)   Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.



5.     Penderitaan Dan Perjuangan.

Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin atau tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis ketika mengalami penderitaan tersebut. Karena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selain dialami diri sendiri yaitu oleh orang yang bersangkutan, tetapi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.



6.     Penderitaan, Media Massa dan Seniman.

Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan.

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain. Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perang irak dan iran. Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran koran, berita di televisi, pesawat radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”. Salah satu contoh yang dialami oleh media massa adalah pemukulan. Hal ini diakibatkan oleh sang artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap di media massa. Tidak sedikit kerugian yang dialami oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera, hingga penderitaan fisik yang mereka alami. Untuk itu kepolisian mengadakan undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi keadaan tersebut.

Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni perang, seni tarik, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.



7.     Sebab-Sebab Penderitaan.
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1.  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik.
Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.

2.  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.



8.     Pengaruh Jika Seseorang Mengalami Penderitaan.

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat sikap yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, rasa ingin bunuh diri. Selanjutnya efek dari sikap negatif ini akan menimbulkan rasa takut atas apa yang telah mereka derita.

Sikap positifnya yaitu sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian kecil dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada yang melihat maka mereka akan menilai karya seni tersebut. Penilaian itu berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tifak sesuai digantukan dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang menghambat harus disingkirkan.





SUMBER :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar